Jangan Lepas Jilbabku !@!@!@!

Judul di atas kusengaja seperti itu karena baru saja tadi ada seorang Wali Murid Siswi Madrasah Ibtidaiyah mendatangi rumah Kepala Sekolahnya. Wali Murid tersebut berangkat dari rumahnya dengan membawa beberapa pertanyaan terkait dengan permasalahan yang dialami putri cantiknya.

sebelum bertanya, Wali murid tersebut menceritakan bahwa putrinya menangis setelah mengikuti Les Agama dari sekolah. setelah ditanya apa permasalahannya anak tersebut menjawab dengan sedih yang intinya takut nggak bisa Lulus sekolah hanya akibat dari prinsip yang dia pegang. prinsip apakah itu????

perlu diketahui juga bahwa pagi sebelumnya pihak sekolah telah memberangkatkan siswa-siswanya ke studio foto untuk melakukan foto ijazah yang sebentar lagi disetor ke Dinas Pendidikan setempat karena waktu Unas juga semakin dekat. seperti biasanya foto tersebut mengharuskan kepada semua siswa agar memperlihatkan telinganya alias nggak boleh ada penutup kepala baik laki-laki maupun perempuan. untuk yang perempuan tentunya jilbabnya harus dilepas dan berfoto tanpa berjilbab. namun untuk kali ini ada yang lain. salah seorang siswi menolak untuk melepas jilbabnya karena dia patuh terhadap perkataan orang tua yang bilang “Haram Melepas Jilbab”. namun di sisi lain jika tetap berjilbab dia takut ngaak bisa lulus. kejadian ini kontan membuat bingung pihak sekolah dan juga sang siswi hingga datanglah orangtuanya ke rumah Kepala Sekolah untuk menanyakan perihal ini.

tepat ba’da magrib sang ayah bertamu. dengan sopan memasuki rumah Kepala Sekolah dan berbicara dengan sopan pula sampai pada akhirnya bertanya tentang larangan memakai jilbab buat foto ijazah. Kepala Sekolah tak banyak menjawab pertanyaan kecuali mengatakan (ini adalah keputusan rapat bersama beberapa waktu lalu antar kepala sekolah di kantor Dinas Pendidikan”. kemudian Wali murid tadi menanyakan SK atau undang-undang pelarangan memakai jilbab dalam foto ijazah. dia meminta bukti fisik pasal dan ayat berapa yang melarangnya. artinya wali murid ini mempertahankan prinsipnya agar putrinya bisa foto menggunakan jilbab.

Wali Murid tersebut bahkan mengatakan “Masak puasa 1 tahun bisa dirusak hanya dalam 1 hari???” selain itu pula mengeluarkan pernyataan “ya kalo zaman belanda sih gakpapa”, dan banyak lagi pernyataan-pernyataan yang lainnya dengan nada sindiran dan ada juga ancaman atas nama baik sekolah. kelihatannya sudah mulai sedikit memanas. sebenarnya Orangtua tersebut mau menerima asalkan dengan syarat menunjukkan bukti Ketentuan tertulis.

bagaimanapun juga ini adalah kejadian yang sangat aneh karena setahu saya memang yang namanya foto ijazah dari dulu dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah atas untuk perempuan harus melepaskan jilbabnya. namun hal ini akan ditinjak lanjuti ke Dinas Pendidikan setempat untuk memuaskan permasalahan Wali Murid tentang jilbab dalam foto.

bagaimanakah menurut anda sebaiknya???
Haruskah siswi tersebut menuruti orang tuanya???
ataukah taat pada peraturan yang mengharuskan melepas jilbab dalam foto ijazah???